BSIP KEPRI SEBAGAI NARASUMBER BIMTEK GERAKAN SEKOLAH MENANAM CABAI 2024
Tanjungpinang – Ikut serta menyukseskan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), BSIP Kepri massif mendampingi penerapan standar instrumen pertanian pada komoditas-komoditas strategis pengendali inflasi di Kepulauan Riau. Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau tahun ini, BSIP Kepri menjadi narasumber Bimbingan Teknis Budidaya Cabai Terstandar dalam Gerakan Sekolah Menanam (GSM) yang dilaksanakan Kamis siang kemarin secara virtual (14/03/2024).
Kegiatan yang dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan cabai di Kepri yang berpotensi inflasi, bertujuan untuk menambah pasokan cabai melalui penguatan dan peningkatan jumlah keterlibatan SDM untuk meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi cabai. Untuk itu BI bekerjasama dengan BSIP Kepri serta Dinas Ketahanan Pangan Pertanian se Provinsi Kepri melibatkan 102 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kepulauan Riau sebagai peserta GSM 2024 dan Bimtek online siang itu. BSIP Kepri sesuai tugas dan fungsinya, turut berperan serta mendampingi penerapan standar budidaya cabai sebagai narasumber Bimtek dan juri pada GSM Tahun 2024 ini.
Pada pemaparannya, Penyuluh Pertanian Firsta Anugerah Sariri, S.P., M.Si. dan Jonri Suhendra Sitompul S.P. selaku narasumber menyampaikan standar budidaya cabai merah di pekarangan berdasarkan Permentan RI Nomor 22 Tahun 2021. Didampingi Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian, R. Catur Prasetiyono, S.P., S.ST., mewakili Kepala BSIP Kepri, Dr. Ruslan Boy, S.P., M.Si., standar budidaya yang dimulai dari pengelolaan tanah atau lahan agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman, khususnya perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sebagai media tanam, standar penanaman cabai dalam polybag disampaikan. Disusul dengan inovasi pengaturan cabang, standar pemeliharaan dan pengendalian organisme penganggu tanaman, hingga panen dan pascapanen. Hal tersebut disampaikan agar peserta mampu menerapkan budidaya cabai yang terstandar sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan tujuan kegiatan ini.
Respon peserta Bimtek sangat antusias dalam menerima materi dari BSIP Kepri, maupun menyimak peraturan kompetisi yang disampaikan oleh Bank Indonesia. Tanya jawab dan diskusi diikuti setiap perwakilan sekolah pada zoom meeting siang itu, menyusul selesainya pemaparan materi budidaya cabai dan TOR kegiatan guna mempersiapkan kelengkapan keikutsertaan masing-masing sekolahnya.
Gerakan mananam cabai di pekarangan sekolah akan segera dimulai pada pertengahan April depan setelah momen Hari Raya Idul Fitri diungkapkan oleh Manajer Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Syariah Bank Indonesia Kepri, Neng Sri Banonjaya, dalam penutupan Bimtek. Haparannya, gerakan ini dapat terlaksana dengan lancar sehingga kebutuhan cabai di Kepri dapat terpenuhi dan mampu menekan inflasi daerah melalui komoditas pangan.